Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Saya Adalah Diri Saya

Nama Lengkap saya Abdul Charis Fauzan, namun akta kelahiran saya menuliskannya Abd. Charis Fauzan.  Saya juga tidak mengerti apa nama yang pas buat panggilan saya. Orang tua saya suka dengan panggilan Abdul, Kawan kampung saya memanggil Haris, Teman sekolah memanggil Karis, Kharis atau Charis, bahkan guru saya kadang  memanggil Fauzan, karena memiliki arti yang bagus, “Kemenangan / Keberuntungan”.  Bagi saya nama adalah sebuah doa. Saya yakin, nama saya adalah sebuah doa yang didalamnya terselip jutaan harapan orang tua kelak. Hal itu saya rasakan karena nama saya memiliki kedalaman filosofis yang kuat.
kata “Abdul” berarti hamba, kawula, atau pengabdi. Dan memang pada hakikatnya Tuhan menciptakan seluruh makhluk adalah sebagai pengabdi-Nya dengan berbagai cara pengabdian yang berbeda-beda. Dan tugas manusia adalah pengabdian ibadah. Jangan dikira ibadah itu hanya berupa penerapan syariat. Lebih luas dari itu, kawan. Segala bentuk perilaku positif kita adalah bentuk ibadah, seperti belajar, menularkan ilmu, berjiwa sosial, menghibur teman, bahkan sekadar tersenyum itu ibadah, tapi jangan sampai senyum-senyum sendirian.  Oleh karenanya, saya akan berusaha maksimal agar menjadi insan yang berperilaku “abdul” (hamba yang mengabdi), baik untuk diri sendiri, orang tua, lingkungan masyarakat bahkan menjadi pengabdi Tuhan. Insya Allah…
Kata kedua nama saya adalah “charis”, salah satu kosakata Bahasa Arab yang dalam ilmu Nahwu berkedudukan menjadi isim fa’il (Pelaku).  “charis” berarti penjaga. penjaga ini bermakna general (umum), bisa penjaga rumah, penjaga keamanan (satpam), penjaga gawang, bahkan penjaga ponten sekalipun.  Namun, saya rasa bermakna lebih dalam dari itu, Bahkan dulu Tuhan sempat berdebat dengan Para Malaikat untuk meresmikan satu tujuan utama penciptaan manusia. Yupz, sebagai Khalifah yang dibebani tugas berat untuk  menjaga  keutuhan kemaslahatan seluruh makhluk-Nya.  Semoga kita bisa menjadi Sang Penjaga yang baik.
Terakhir adalah “Fauzan”, yang muncul dalam Al-Qur’an bersamaan dengan kata “Adzima”, menjadi “Fauzan Adzima”, yang memiliki arti kemengan yang besar.  Kemenangan adalah kata yang spesial dan tidak mudah memunculkannya karena harus benar-benar menjadi yang terbaik dalam sebuah kompetisi.  Dan ternyata kita hidup di didunia ini adalah untuk berkompetisi. Kompetisi apa ? Al-Qur’an menuliskannya dengan “Fastabiqul Khoirot”, berlomba lomba menuju kebaikan… Mudah-mudahan kita bisa menjadi Sang Fauzan, Pemenang kompetisi kehidupan dunia dan kelak akan diberi penghargaan terbaik di akhirat. Penghargaan Apa ? Penghargaan Al-Jannah.. Insya Allah.
Dan jika semua kata disatukan menjadi Abdul Charis Fauzan, Hamba yang Menjaga Kemenangan.  Semoga benar-benar menjadi kenyataan...
Amin….


Post a Comment for "Saya Adalah Diri Saya "