Konsep Komunikasi Data Dalam Tafsir Tematik Al-Qur'an
Table of Contents
[ QS. ADZ DZAARIYAAT : 1-4 ]
A. Ayat
& Terjemah
Demi (angin) yang menerbangkan debu dengan
sekuat-kuatnya
Dan awan yang mengandung hujan
Dan kapal-kapal yang berlayar dengan mudah
B. Tafsir Perspektif Konsep Komunikasi
Data
Penulis berusaha menafsirkan ayat ini secara tematik, yaitu
penafsiran ayat perspektif ilmu pengetahuan tertentu, yakni menafsirkan sesuai
konsep Komunikasi Data. Perlu diketahui bahwa Komunikasi Data adalah mata
kuliah wajib bagi mahasiswa Teknik Informatika, di Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang, mata kuliah ini baru diajarkan pada semester IV.
Intinya akan membahas tentang seluk beluk bagaimana sebuah data dalam computer
bisa berpindah, mengganda, dan pengaruhnya terhadap managemen system computer dan
lain sebagainya.
Ayat 51 : 1
“Demi Elektron Yang Menabur”
Pada ayat pertama Surat Surat Adz- Dzariyat, ada dua kata
yang perlu dikaji akar katanya (root word / jazru kalimah). Yang pertama
adalah kata “Dzara” yang bermakna terbang / menabur. Dan merujuk pada lafadz
“Az-Dzariyat” dan “Dzarwa”. Pada ayat ini Allah SWT telah bersumpah dengan
lafadz “Az-Dzariyat” untuk menunjukkan dan menguatkan betapa penting dan hebat
makhluk ciptaan Allah tersebut. Dan pada terjemah Al-Qur’an kebanyakan, makhluk
yang dimaksud dalam ayat satu ini adalah angin, yang mampu menerbangkan debu
dengan kuatnya.
Namun disisi lain, semakin majunya ilmu pengetahuan telah
membuat Ahli Sains banyak penemuan-penemuan yang baru, salah satunya adalah
penemuan Inti Atom Atom, Atom adalah partikel terkecil penyusun suatu benda
yang didalamnya terdiri atas Elektron dan Proton. Didalam atom, electron
bergerak terbang dengan kuat berputar mengelilingi orbitnya. Dalam kaitannya dengan ayat, lafadz
“Ad-dzariyat” yang oleh mufassir kebanyakan dirujuk pada angina, maka kita coba
untuk menggalinya lebih jauh dan kita kaitkan dengan sifat inti atom yaitu
electron. Yang sifatnya mirip dengan angin, yaitu mampu menabur / terbang
melesat dengan kuat. Dan yang menarik, setiap electron yang melesat cepat
keluar dari orbit dalam sebuah atom, maka turut terbentuk pula foton-foton yang
teramat banyak dengan kecepatan yang tinggi pula.
Ayat 51 : 2
“Dan Demi Foton Yang Membawa Data”
Permulaan ayat
kedua disambung dengan huruf “Fa”, yakni disambung dengan lafadz “Al-Hamilat”.
Huruf “Fa” disini bisa diartikan sebagai huruf yang mengkaitkan / penghubung
antara proses dari “Adz - Dzariyat” menuju proses “Al-Hamilat”. Lafadz
“Al-Hamilat” sendiri berasal dari kata “Hamala” yang bermakna membawa, dan
lafadz “Al-Hamilat” bermakna “Pembawa”. Analoginya seperti ibu yang mengandung
(hamil). Yang mana ibu dan anak yang dikandungnya adalah satu jasad yang tidak
dapat dipisahkan.
Dalam kaitannya
dengan Ilmu computer, sebuah data ibarat anak perlu dibawa oleh ibu yang mengandungnya (Al-Hamil), yang
berperan untuk membawa data-data tersebut adalah muatan foton yang ikut terbawa
terbang akibat kuatnya rotasi electron. Foton bersama data yang dibawanya tidak
dapat dipisahkan.
Kemudian terdapat
lafadz “wiqra” yang dapat bermakna
muatan yang banyak. Dalam ilmu nahwu, kedudukan lafadz “wiqra” adalah maf’ul
bih. Dalam terjemah kebanyakan, yang dimaksud muatan yang banyak disini adalah
hujan. Namun, kita bisa mengembangkannya dengan makna lain, muatan apabila kita
kaitkan dengan konsep electron dan proton, maka dapat kita definisikan sebagai
muatan gelombang elektromagnetik (foton yang bergerak melalui gelombang). Maka
proton yang sudah terisi data tadi akan digerakkan melalui media gelombang
elektromagnetik.
Ayat 51 : 3
“Demi Elektromaknetik Yang Meluncur Dengan Mudah”
Permulaan ayat 3 pada Surat Adz-Dzariyat juga didahului dengan huruf “Fa”, sama dengan
ayat sebelumnya, huruf “Fa” disini dimaksudkan sebagai peralihan proses yang
saling berkesinambungan . Proses berpindah (Transformasi) dari “Al-Hamilat”
kepada Proses “Al-Jaariyat”. Kata
“Al-Jaariyat” berasal dari kata “Jara” yang bermakna peluncur atau pelari.
Dalam Al-Qur’an biasanya diartikan dengan kapal. Dan kata “Yusra” bermakna kemudahan atau
kesenangan. Dan kedudukannya sebagai maf’ul mutlak menunjukkan makna
semudah-mudahnya (tanpa halangan).
Jika dikaitkan dengan kelanjutan proses transfer data pada ayat
dua tadi, maka ayat ini menceritakan bahwa media elektromagnetik sebagai
gelombang tempat meluncurnya data bisa bergerak dengan cepat / mudah. Hal ini
terbukti karena lalu lintas data komputer bergerak sangat cepat dan mudah.
Ayat 51 : 4
“Demi Transceiver Yang Membagi Arahan”
Ayat ini juga mengandung “Fa”, yang berarti proses akan berpindah
dari “Al-Jaariyat” menjadi proses “Al-Muqassimat” dan “Al-Amra”. Lafadz
“Muqassim” berkedudukan sebagai Isim Fa’il / Subjek yang berarti sesuatu yang
mengerjakan. Berasal dari lafadz “Qasama” yang memiliki arti membagi
(distributor). Sedangkan lafadz “Amra” berkedudukan sebagai masdar yang
bermakna Urusan/ Arahan/ Berita, berasal dari lafadz “Amara” yang bermakna
mengarahkan.
Jika dikaitkan dengan kelanjutan proses dari ayat ketika, maka
sejatinya setelah gelombang elektromaknetik meluncur deras sebagai media
pembawa data, Maka yang dibutuhkan
selanjutnya adalah Transceiver yang bertugas membagikan data sesuai kebutuhan
masing-masing komponen computer hingga memastikan data telah sampai ditempat
yang dituju.
C. Kesimpulan
Dari penafsiran tematik tentang konsep Komunikasi Data Komputer
diatas maka dapat disimpulkan, melalui kitab Suci Al-Qur’an yang agung, Allah
sejatinya telah menjelaskan secara implisit tentang bagaimana tahapan proses
data bisa ditransfer ke tempat lain dan proses ini telah diterapkan pada
seluruh system komputer.
Proses tersebut adalah
1.
Adz-Dzariyat
/ Penabur / Penerbang à
Elektron melesat kuat terbang melompat orbit hingga terbentuklah foton
2.
Al-Haamilat
/ Pembawa Muatan à
foton yang telah terbentuk tersebut membawa muatan yang banyak, yaitu membawa
data.
3.
Al-Jaariyat
/ Penggerak/ Peluncur à
Foton yang membawa data akan digerakkan dengan tenaga elekromagnetis yang mampu
bergerak dengan cepat dan mudah.
4.
Al-Muqassimat
/ Pembagi / Pengarah à
Gelombang elektromagnetis yang berisikan data selanjutnya akan didistribusikan
pada setiap komponen-komponen computer yang membutuhkan hingga data itu telah
sampai pada tempatnya masing-masing.
Keempat proses
tersebut berurutan dan kenyaataannya tidak mungkin bisa dibalik-balik. Dan
Allah menyambungkan huruf “Fa” pada
setiap kali proses berpindah ke proses yang lain. Keempat proses tersebut
membentuk sebuah metamorfosa perubahan yang luar biasa menakjubkan, Al-Qur’an
telah menjelaskan dengan sangat rinci jika kita mau menggali kedalaman makna
ayat lebih dalam.
Maha Benar Allah
dengan Segala Firmannya.
Posted By
Post a Comment