Mengukur Kualitas Kicau Kenari Pra-Kontes Menggunakan Metode Naive Bayes
Table of Contents
Aplikasi pengukuran kualitas kicau burung menggunakan MATLAB |
Project ini adalah salah satu project dari kawan kami, Rana Firdausi. Dikerjakan untuk persyaratan skripsi. Kami share diblog ini untuk referensi bagi teman-teman jika sedang mengerjakan tugas dengan topik yang sama. Oke, langsung saja...
Untuk menghasilkan kicauan burung yang berkualitas baik seperti kualitas burung penyanyi berbendera merah, maka banyak hal yang harus dilakukan oleh para pelatih atau pemilik songbird seperti memberikan makanan-makanan bernutrisi, melatihnya agar selalu berkicau, memutar rekaman kicauan-kicauang terbaik, memutar rekaman master seperti suara jangkrik, melatihnya bergerak lincah dan lain sebagainya yang membantu meningkatkan kualitas kicauannya. Setelah beberapa aktifitas dilakukan secara berkala, segi pengukur kualitas kicauan burung hanya sebatas opini dari rekan sesama pecinta burung penyanyi. Penulis belum menemukan sistem yang dapat mengukur kualitas suara songbird dalam bentuk digital sehingga perlu dilakukannya penelitian dan pengembangan secara mendalam supaya tercipta sebuah sistem yang dapat membantu kinerja para pecinta burung.
Dalam segi penjurian dari sebuah kontes kejuaraan kicau burung penyanyi, ada beberapa standart/ kriteria yang harus dipenuhi oleh para pecinta burung kepada peliharaannya. Aneka perlombaan di Indonesia sekarang sebagian besar diselenggarakan oleh PBI, BnR dan Independent. Dari ketiga penyelenggara tersebut terdapat tiga standar penilaian kicau burung yang diterapkan yaitu standar penilaian dari Pelestari Burung Indonesia (PBI), Boy & Roots (BnR) dan penilaian secara mandiri atau Independent. Dari studi literatur yang diperoleh berdasarkan penjurian kicau burung di Singapura dan Indonesia, terdapat resume format penilaian dari tiga standar yang diterapkan. Standar penilaian tersebut adalah sebagai berikut.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti akan membuat sebuah sistem yang dapat mengukur kualitas kicau burung kenari secara mandiri dan dapat membantu aktifitas pecinta kicau burung kenari dalam bentuk digital sebelum mengikuti kontes kicau burung penyanyi melalui pendekatan tingkat kualitas kicauan burung kenari berdasarkan standar penilaian kicauan burung kenari dalam judul penelitian yaitu : “Rancang bangun aplikasi untuk mengukur kualitas kicau burung kenari pra-kontes menggunakan metode Naive Bayes”.
Sebelumnya, untuk membantu proses penyelesaian penelitian pada aplikasi ini, penulis mencoba menggunakan metode Linier Predictive Code (LPC) dan Adaptive Predictive Code (Anfis). Kedua metode ini tidak dapat dipahami secara keseluruhan oleh penulis sehingga karena keterbatasan waktu maka penulis mencoba metode lain yang dapat membantu dan digunakan dalam rancang bangun pengukur kicau kenari yaitu metode Naive Bayes. Jika sebelumnya, metode LPC mengolah data suara mulai dari proses pre-emphasis – frame blocking – windowing – analisa autokorelasi – Analisa LPC, dan Anfis mengolah data suara melalui pembobotan nilai pada lapisan 1, lapisan 2, lapisan 3 dan seterusnya, maka pada metode naive bayes ini diperlukan sebuah class-class yang dapat menjadi acuan dari data testing yang akan di uji cobakan dari pola model data training melalui penerapan keilmuan probabilitas atau peluang yang terdapat pada materi kuliah teknik informatika yaitu statistika.
Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti akan membuat sebuah sistem yang dapat mengukur kualitas kicau burung kenari secara mandiri dan dapat membantu aktifitas pecinta kicau burung kenari dalam bentuk digital sebelum mengikuti kontes kicau burung penyanyi melalui pendekatan tingkat kualitas kicauan burung kenari berdasarkan standar penilaian kicauan burung kenari dalam judul penelitian yaitu : “Rancang bangun aplikasi untuk mengukur kualitas kicau burung kenari pra-kontes menggunakan metode Naive Bayes”.
Sebelumnya, untuk membantu proses penyelesaian penelitian pada aplikasi ini, penulis mencoba menggunakan metode Linier Predictive Code (LPC) dan Adaptive Predictive Code (Anfis). Kedua metode ini tidak dapat dipahami secara keseluruhan oleh penulis sehingga karena keterbatasan waktu maka penulis mencoba metode lain yang dapat membantu dan digunakan dalam rancang bangun pengukur kicau kenari yaitu metode Naive Bayes. Jika sebelumnya, metode LPC mengolah data suara mulai dari proses pre-emphasis – frame blocking – windowing – analisa autokorelasi – Analisa LPC, dan Anfis mengolah data suara melalui pembobotan nilai pada lapisan 1, lapisan 2, lapisan 3 dan seterusnya, maka pada metode naive bayes ini diperlukan sebuah class-class yang dapat menjadi acuan dari data testing yang akan di uji cobakan dari pola model data training melalui penerapan keilmuan probabilitas atau peluang yang terdapat pada materi kuliah teknik informatika yaitu statistika.
DATA PENELITIAN
Data yang akan digunakan dalam penelitian ini merupakan data suara kicau kenari terlatih yang belum pernah/sudah mengikuti kontes kicau burung baik lokal maupun nasional. Dan data kicau kenari yang sudah pernah berprestasi meraih gelar juara 1, 2, 3 dan gelar harapan 1, 2, 3.
Data training yang terbagi menjadi beberapa kriteria yaitu :
- 10 data kicau burung kenari bernilai 0-10 (Harapan 3)
- 10 data kicau burung kenari bernilai 10-16,50 (Harapan 2)
- 10 data kicau burung kenari bernilai 16,5-23 (Harapan 1)
- 10 data kicau burung kenari bernilai 23-30,50 (Juara 3)
- 10 data kicau burung kenari bernilai 30,50-37,5 (Juara 2)
- 10 data kicau burung kenari bernilai 37,50-40 (Juara 1)
Data testing merupakan data uji yang terdiri dari 10 data kicau burung secara acak baik kicauan burung kenari terlatih, kicauan kenari harapan dan kicauan juara.
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan hasil pengujian terhadap semua data, diperoleh hasil bahwa terdapat 16 hasil yang sesuai dengan hasil yang diberikan dan 44 hasil yang tidak sesuai dengan hasil yang diberikan. Apabila diambil nilai total kinerja untuk semua kualitas kicau kenari, akan diperoleh nilai total kinerja sebesar 0,266667 dengan laju error sebesar 0,733333. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai cukup bagus sehingga dapat disimpulkan bahwa model sistem telah memiliki kinerja yang baik.
HASIL PENELITIAN
Data Ke-
|
Hasil
|
Cek
|
||
Data Kualitas
|
Nama file.*wav
|
Hasil Sistem
|
||
1
|
Juara 1
|
101
|
Juara 1
|
Benar
|
2
|
Juara 1
|
102
|
Juara 1
|
Benar
|
3
|
Juara 1
|
103
|
Juara 3
|
Salah
|
4
|
Juara 1
|
104
|
Juara 3
|
Salah
|
5
|
Juara 1
|
105
|
Juara 3
|
Salah
|
6
|
Juara 1
|
106
|
Juara 3
|
Salah
|
7
|
Juara 1
|
107
|
Juara 3
|
Salah
|
8
|
Juara 1
|
108
|
Juara 1
|
Benar
|
9
|
Juara 1
|
109
|
Juara 3
|
Salah
|
10
|
Juara 1
|
110
|
Juara 1
|
Benar
|
11
|
Juara 2
|
111
|
Juara 3
|
Salah
|
12
|
Juara 2
|
112
|
Juara 3
|
Salah
|
13
|
Juara 2
|
113
|
Harapan 3
|
Salah
|
14
|
Juara 2
|
114
|
Juara 3
|
Salah
|
15
|
Juara 2
|
115
|
Harapan 3
|
Salah
|
16
|
Juara 2
|
116
|
Juara 2
|
Salah
|
17
|
Juara 2
|
117
|
Juara 3
|
Salah
|
18
|
Juara 2
|
118
|
Harapan 3
|
Salah
|
19
|
Juara 2
|
119
|
Juara 2
|
Benar
|
20
|
Juara 2
|
120
|
Juara 3
|
Benar
|
21
|
Juara 3
|
121
|
Juara 3
|
Benar
|
22
|
Juara 3
|
122
|
Juara 3
|
Benar
|
23
|
Juara 3
|
123
|
Juara 3
|
Benar
|
24
|
Juara 3
|
124
|
Juara 3
|
Benar
|
25
|
Juara 3
|
125
|
Juara 3
|
Benar
|
26
|
Juara 3
|
126
|
Juara 3
|
Benar
|
27
|
Juara 3
|
127
|
Juara 3
|
Benar
|
28
|
Juara 3
|
128
|
Juara 2
|
Salah
|
29
|
Juara 3
|
129
|
Juara 2
|
Salah
|
30
|
Juara 3
|
130
|
Juara 3
|
Benar
|
31
|
Harapan 1
|
131
|
Juara 3
|
Salah
|
32
|
Harapan 1
|
132
|
Juara 3
|
Salah
|
33
|
Harapan 1
|
133
|
Juara 3
|
Salah
|
34
|
Harapan 1
|
134
|
Harapan 3
|
Salah
|
35
|
Harapan 1
|
135
|
Harapan 1
|
Benar
|
36
|
Harapan 1
|
136
|
Juara 3
|
Salah
|
37
|
Harapan 1
|
137
|
Juara 3
|
Salah
|
38
|
Harapan 1
|
138
|
Juara 3
|
Salah
|
39
|
Harapan 1
|
139
|
Juara 3
|
Salah
|
40
|
Harapan 1
|
140
|
Juara 2
|
Salah
|
41
|
Harapan 2
|
141
|
Harapan 3
|
Salah
|
42
|
Harapan 2
|
142
|
Juara 3
|
Salah
|
43
|
Harapan 2
|
143
|
Harapan 3
|
Salah
|
44
|
Harapan 2
|
144
|
Juara 3
|
Salah
|
45
|
Harapan 2
|
145
|
Juara 3
|
Salah
|
46
|
Harapan 2
|
146
|
Juara 3
|
Salah
|
47
|
Harapan 2
|
147
|
Juara 3
|
Salah
|
48
|
Harapan 2
|
148
|
Harapan 1
|
Salah
|
49
|
Harapan 2
|
149
|
Juara 3
|
Salah
|
50
|
Harapan 2
|
150
|
Juara 3
|
Salah
|
51
|
Harapan 3
|
151
|
Juara 3
|
Salah
|
52
|
Harapan 3
|
152
|
Juara 3
|
Salah
|
53
|
Harapan 3
|
153
|
Juara 3
|
Salah
|
54
|
Harapan 3
|
154
|
Juara 3
|
Salah
|
55
|
Harapan 3
|
155
|
Juara 3
|
Salah
|
56
|
Harapan 3
|
156
|
Juara 3
|
Salah
|
57
|
Harapan 3
|
157
|
Harapan 3
|
Salah
|
58
|
Harapan 3
|
158
|
Juara 3
|
Salah
|
59
|
Harapan 3
|
159
|
Harapan 3
|
Benar
|
60
|
Harapan 3
|
160
|
Harapan 1
|
Salah
|
Berdasarkan hasil pengujian terhadap semua data, diperoleh hasil bahwa terdapat 16 hasil yang sesuai dengan hasil yang diberikan dan 44 hasil yang tidak sesuai dengan hasil yang diberikan. Apabila diambil nilai total kinerja untuk semua kualitas kicau kenari, akan diperoleh nilai total kinerja sebesar 0,266667 dengan laju error sebesar 0,733333. Hasil tersebut menunjukkan bahwa nilai cukup bagus sehingga dapat disimpulkan bahwa model sistem telah memiliki kinerja yang baik.
klw ngk boleh data suara nya aja jadi lah bang.